Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Malang (UM) bermitra dengan EDTECH-ID dan GovTech UM untuk meluncurkan Platform Produk Tridarma. Solusi digital terpusat ini berhasil mengatasi tantangan kompleks dalam pameran karya mahasiswa yang beragam format, secara drastis meningkatkan visibilitas bagi pemangku kepentingan utama, dan berhasil membuka peluang komersial baru.
Inti Cerita Dihadapkan pada kesulitan untuk menampilkan dan mengelola ratusan produk Tridarma mahasiswa yang tersebar dalam format fisik dan digital, Program Studi PPG UM—sebuah program di bawah naungan Sekolah Pascasarjana —membutuhkan sebuah solusi etalase yang terpadu dan modern. Melalui kolaborasi strategis dengan EDTECH-ID dan GovTech UM, lahirlah platform “Karya PPG”. Platform ini berhasil mengagregasi 194 karya dalam satu portal, menyediakannya secara terbuka bagi publik dan para pemangku kepentingan, serta secara langsung menghasilkan minat dari 3 klien potensial terhadap produk media pembelajaran inovatif yang diciptakan mahasiswa.
Tantangan Bisnis
Sebagai program studi di bawah Sekolah Pascasarjana UM, Program Studi PPG memiliki tugas utama untuk menyelenggarakan pendidikan profesi bagi guru dan calon guru. Salah satu pilar utamanya adalah kewajiban bagi setiap mahasiswa untuk menghasilkan minimal satu produk Tridarma perguruan tinggi. Produk ini bukan sekadar tugas, melainkan luaran wajib yang menjadi salah satu indikator kinerja utama program studi dan memainkan peran penting dalam proses monitoring dan evaluasi kinerja institusi. Secara rutin, produk-produk ini harus dipamerkan kepada komunitas universitas, pengelola program studi, dan pejabat kementerian.
Namun, proses pameran dan pengelolaan aset berharga ini menghadapi tantangan yang signifikan:
- Fragmentasi Format dan Lokasi: Produk yang dihasilkan sangat beragam. Di satu sisi terdapat produk fisik seperti media pembelajaran, buku, atau permainan konvensional. Di sisi lain, terdapat produk digital seperti program aplikasi, artikel ilmiah, rilis media sosial, atau publikasi surat kabar. Produk-produk digital ini sering kali dipublikasikan di platform eksternal yang tidak dikendalikan oleh UM, yang menyebabkan proses pengelolaan dan pencatatan tautan (URL), kreator, dan judul menjadi sangat terbatas.
- Keterbatasan Pameran Fisik: Metode pameran konvensional, yang umumnya mengalokasikan stan untuk setiap program, lebih banyak berfokus pada produk-produk yang berwujud nyata. Karya digital sering kali hanya ditampilkan dalam bentuk cetakan fisik atau sekadar daftar tautan di sebuah microsite. Hal ini menciptakan “ketidakseimbangan” yang signifikan antara karya fisik dan digital, mengurangi dampak dari inovasi digital yang telah diciptakan.
- Visibilitas Terbatas dan Peluang yang Hilang: Akibat dari ketergantungan pada pameran fisik, masyarakat umum tidak dapat melihat produk-produk yang telah dikembangkan jika mereka berada di luar tempat atau waktu pameran. Keterbatasan akses ini berpotensi besar mengurangi visibilitas potensi mahasiswa PPG dan menghambat peluang kolaborasi atau komersialisasi lebih lanjut.
Sebuah Perjalanan Transformasi
Menyadari bahwa aset digital dan fisik yang berharga ini membutuhkan sebuah “rumah” yang permanen dan dapat diakses secara global, Program Studi PPG UM mengambil langkah proaktif. Inisiatif ini menyatukan tiga kekuatan: kepemimpinan akademis dari PPG UM, keahlian praktis dari EDTECH-ID yang memiliki misi menjadikan pendidikan terbuka dan dapat diakses oleh semua , dan inovasi dari GovTech UM, sebuah organisasi teknologi yang sepenuhnya dijalankan oleh mahasiswa Departemen Teknologi Pendidikan.
Tujuan bersama mereka adalah memberdayakan basis data karya yang sudah ada untuk dikelola dalam bentuk yang lebih informatif dan mudah diakses. Perjalanan transformasi ini menghasilkan pengembangan platform ‘Karya PPG’, yang menjadi etalase digital terpusat.
Platform ini secara spesifik dirancang untuk menampilkan berbagai jenis luaran, termasuk media pembelajaran, hak kekayaan intelektual (HKI), artikel penelitian, dan hasil kegiatan pengabdian lainnya. Tim pengembangan yang terdiri dari 7 personel pameran produk Tridarma fokus pada dua tujuan utama: memfasilitasi akses informasi produk dan menjadi mediator agar karya dari berbagai format dapat disaksikan oleh publik secara setara. Secara teknis, platform ini menyajikan informasi dan bukti produk dalam format tautan eksternal dan gambar dua dimensi, menyatukan dunia fisik dan digital dalam satu antarmuka yang kohesif.
Hasil
Implementasi Platform Produk Tridarma memberikan dampak yang cepat, terukur, dan strategis, secara efektif mengubah tantangan manajemen aset menjadi sebuah etalase peluang.
- Agregasi Karya dan Peningkatan Efisiensi: Platform ini berhasil mengumpulkan dan menampilkan 194 karya mahasiswa dan luaran penelitian dalam satu portal digital. Ini secara drastis menyederhanakan proses yang sebelumnya rumit dalam mengumpulkan dan menampilkan karya untuk evaluasi.
- Membuka Peluang Komersial: Dengan menyediakan etalase yang profesional dan mudah diakses, platform ini berhasil menarik minat dari 3 klien potensial yang secara spesifik tertarik pada produk media pembelajaran hasil karya mahasiswa. Ini adalah bukti nyata bahwa peningkatan visibilitas dapat secara langsung menghasilkan peluang ekonomi.
- Memperluas Jangkauan Audiens: Platform ini dirancang untuk kemudahan akses bagi berbagai pengguna, mulai dari tim monitoring dan evaluasi kementerian, calon mahasiswa PPG, komunitas universitas, hingga masyarakat umum dan komunitas internasional. Hal ini memastikan bahwa kompetensi mahasiswa PPG UM kini dapat dilihat kapan saja dan dari mana saja, memecahkan masalah visibilitas yang sebelumnya menjadi kendala utama.

